Aprinda Rizky Ma'rufi

" Ia adalah lagu, musik yang kuputar selalu, nada yang mendayu, dentingan piano yang membuat candu. Aku panggil ia dengan sebutan “Kamu”. "
Ikuti Aku
Lost Side of Circle

Suatu hari terdapat sebuah lingkaran sempurna yang menjalani hari harinya sendiri, walaupun sendiri tetapi ia bahagia dan mempunyai banyak kegiatan dan teman, tetapi pada hari disaat ia telah dewasa ia menyadari sesuatu bahwa ia sudah lama sendiri seperti ini, dan ia menyadari ada yang hilang dalam hidupnya, setelah ia manyadari, ia pergi berputar dan terus berputar untuk mencari sisi yang hilang darinya, ia terus berputar dan berputar, dan pada suatu saat ia bertemu dengan segitiga besar, dan segitiga itupun bertanya kepada lingkaran " apa yang kau lakukan ?", si lingkaran yang kehilangan sisi itupun menjawab " aku kehilangan sesuatu dalam hidupku, aku merasa ada yang kurang dan merasa hampa jika sesuatu itu", mendengar itu segitiga besar itupun berkata " bolehkah aku mencoba menjadi sesuatu sisi yang hilang itu", akhirnya segitiga besar itupun mencobanya, tetapi sayangnya segitiga itu terlalu besar sehingga tidak cukup untuk mengisi sisi yang hilang dari si lingkaran itu, dan akhirnya si lingkaran itupun pergi dan berputar, melanjutkan perjalanannya, setelah berputar mencari tempat demi tempat ia menemukan kembali segitiga, tetapi segitiga ini berbeda karena segitiga ini kecil, sama seperti segitiga sebelumnya, ia pun bertanya " apa yang kau lakukan ?", si lingkaranpun menjawab, " aku kehilangan sesuatu dalam hidupku, aku merasa ada yang kurang dan merasa hampa jika sesuatu itu ", segitiga itupun mencoba menawarkan dirinya untuk mengisi sisi yang hilang dari si lingkaran itu, setelah mencoba ternyata segitiga kecil itu tidak sanggup untuk menutupi semua sisi yang hilang dari si lingkaran , dan lingkaran itupun kembali berputar dan terus berputar, diperjalanannya ia menemukan segitiga kembali dan ia berfikir bahwa segitiga itu cocok dan sanggup untuk menutupi semua sisi yang hilang dalam dirinya, akhirnya lingkaran itu dan segitiga yang terlihat sempurna itupun menjalani hari bersama, bersama lingkaran segitiga itupun berputar dan berputar , dari perputaran segitiga yang terlihat sempurna itu mengecil dan terus mengecil karena gesekan-gesekan yang disebabkan karena putaran si lingkaran, sehingga segitiga itupun tidak lagi cocok dan pas untuk mengisi sisi si lingkaran dan merekapun berpisah, lingkaran itupun kembali kehilangan sisinya dan kembali berputar dan berputar sendiri, menyadari kejadian sebelumnya si lingkaran kembali kepada segitiga pertama yang besar itu, setelah bertemu kembali, si segitiga bertanya " mengapa kau kembali ? apa yang membuatmu kembali", lingkaran itupun menjawab " aku telah menyadari sesuatu, bisakah kita bersama kembali?", akhirnya segitiga itupun mengiyakannya dan mereka berdua kembali mencoba menjalani hari bersama, mereka berputar-berputar dan terus berputar, akibat dari putaran itu si segitiga yang awalnya besar dan kelihatan tidak cocok itu pun menyusut, mengecil dan terus mengecil dan akhirnya segitiga yang besar itupun bisa menutup semua sisi yang hilang dari si lingkaran itu, dan akhirnya mereka menjalani hari bersama ‪#‎selamanya‬.
Comment and Tell me if you have something from this story 
‪#‎ThrowBackThursdayStory‬
setelah saya membahas atau menceritakan tentang kejayaan islam pada masa itu, sekarang saya akan menceritakan tentang masa-masa kemunduran islam menurut yang saya baca di sebuah artikel.

Sunatullah menyebutkan bahwa pergiliran kekuasaan di antara manusia adalah sebuah kemungkinan. “Dan masa (kejayaan dan kehancuran) itu, kami pergilirkan di antara manusia (agar mereka mendapat pelajaran) …” Namun pergilirian ini terjadi, selain atas izin Allah, juga bergulir sesuai dengan sunatullah yang lain; terpenuhinya prasyarat terjadinya pergeseran kekuasaan. Salah satu anasir kekuasaan/kejayaan adalah penguasaan sains dan teknologi.
Tatkala merebut Ankara Khalifah Harun Al Rasyid (786-809) dan ketika Khalifah Al Ma’mun (814-833) meraih kemenangan atas Kaisar Romawi Timur, Michel II, kedua pemimpin Islam itu tidak menuntut ganti rugi peperangan kecuali penyerahan manuskrip- manuskrip kuno. Di mesir pada abad ke-10, Khalifah Al Aziz memiliki perpustakaan dengan 1.600.000 buku dan 16.000 diantaranya tentang matematika.
Sejak kecil kita sudah mendengar berbagai cerita tentang siapa itu dajjal dan cerita-cerita tentang perjuangan Sang Rasulullah menumpas semua kejahatan dimuka bumi ini, kali ini saya akan menceritakan kembali kisah kemenangan islam dan memahami apa saja fitnah dajjal yang telah dilakukan sampai saat ini

Semenjak diutusnya Muhammad bin Abdullah menjadi Nabi, Allah Subhaanahu wa ta’ala sudah menvonis bahwa ummat beliau adalah ummat akhir zaman. Jadi pengertian akhir zaman itu sudah sejak diutusnya Nabi Muhammad Sallallahu eAlaihi wa Sallam (Saw) yang merupakan Nabi terakhir. Kenyataan bahwa kita adalah ummat akhir zaman menunjukkan bahwa kita saat ini hidup di akhir zaman. Menurut hadits shahih, masa akhir zaman ini terbagi menjadi lima. Pertama, masa kenabian, saat Rasulullah masih hidup. Kedua, masa Khulafaur Rasyidin, mulai Abubakar, Umar, Usman, dan Ali. Ketiga, masa raja-raja menggigit (maalikan ‘adhan), yaitu masa setelah wafatnya Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu eAnhu sampai runtuhnya Daulah Khilafah Utsmaniyah (1924). Keempat, masa maalikan jabariyan (penguasa diktator). Kelima, masa kembalinya sistem khilafah.
Editan 1

Editan 2

Desain Logo

Editan 3

Desain Logo

Desain Baju 1

Desain Logo 1

Desain Logo 2

Desain Logo 3

Desain Logo 4

Desain Logo 5

Editan

Desain Baju 2

Photo editing 1

Photo editing sebelum

photo editing 2 sesudah

photo editing 3

photo editing 4

BAGIAN DEPAN

  1. Lensa
    Kelebihan kamera DSLR dengan camdig terletak pada lensa. Zoom dan fokus bias kita atur sedemikian rupa tergantung minat dan tehnik kita. Dan kita juga bias mengubah jenis-jenis lensa kita sesuai dengan kebutuhan. Misal: clasic lense, fishe eye lense, super wide angel lense dan lain-lain. DSLR dan lensa memiliki perbedaan mount, jadi tidak bisa sembarangan membeli lensa. Pastikan size mount kamera dan lensa sama.
  2. Grip
    Merupakan bagian yang menonjol sebelah kanan pada kamera DSLR yang berfungsi sebagai pegangan kamera supaya kuat dan lebih mantap pada waktu jepret.
  3. Shutter and dial
    Tombol shutter berfungsi untuk mengambil bidikan dan dial berfungsi untuk mengatur kecepatan diagfragma/aperature
  4. Tombol lensa
    Berfungsi sebagai pemisah antara body kamera dengan lensa
  5. Built in flash light
    Berfungsi untuk memberikan penerangan diwaktu cahaya kita kurang.

    TAMPAK BELAKANG

  6. Viewfinder
    Merupakan istilah lain dari jendela bidik. Apapun yang kita lihat di viewfinder hasilnya akan sama dengan hasil jepretan kita. Di viewfinder terdapat karet yang berfungsi sebagai penahan cahaya dan bantalan mata kita yang disebut eye piece. Terdapat pula titik fokus.
  7. LCD
    Terdapat 3 fungsi didalam LCD antara lain :
    melihat hasil jepretan kita, melihat info-info dan settingan pada kamera, dan terakhir sebagai live view yaitu sebagai jendela bidik sama seperti viewfinder, terdapat pula titik-titik fokus.
  8. Tombol navigasi
    Berfungsi untuk mengendalikan setting camera dan melihat hasil foto yang sudah kita ambil. Tiap kamera berbeda-beda. Ada yang berbentuk analog dan ada yang berbentuk scrol.
  9. Tombol play
    Melihat tampilan hasil jepretan kita
  10. Tombol menu
    Berfungsi untuk Melakukan perubahan settingan kamera yang dapat kita lihat di
    LCD
  11. Tombol zoom
    Berfungsi untuk memperbesar dan memperkecil hasil jepretan kita.
  12. Tombol AV
    Berfungsi mengatur kompensasi pencahayaan (exposure compensation)
  13. Speaker
    Mendengar suara yang sudah kita rekam divideo.
  14. Tombol rekam
    Berfungsi merekam video

    TAMPAK ATAS

  15. Tombol power
    Menghidupkan dan mematikan kamera DSLR.v
  16. Shut mode button
    Berfungsi mengatur mode-mode pemotretan yang kita inginkan.










    Fungsi Menu Manual DSLR
    Pada mode manual kita akan menemukan menu-menu berikut :
  17. Auto Program (Auto)
    Pada mode ini kamera akan secara otomatis mengukur semua kebutuhan anda termasuk ISO, aperture dan speed yang dibutuhkan. Bahkan termasuk penggunaan flash. Menggunakan Mode Auto sangat mudah dan menghemat waktu,kecuali anda ingin setting kamera yang berbeda misalnya DOF tipis atau ingin setting kamera slow speed.
  18. Manual (M)
    Mode Manual memberikan keleluasaan pada fotografer untuk mengatur Aperture dan Speed sekehendak hati. Yang harus diperhatikan dalam menggunakan mode manual adalah rentang exposure yang terlihat di view vinder kamera. Biasanya di mulai dengan angka -2, -1, 0, +1, +2. Angka 0 berarti setting Aperture dan Speed menghasilkan exposure yang tepat menurut kamera. sedangkan angka +1 berarti setting Aperture dan Speed akan menghasilkan exposure +1. Mode ini banyak dipakai di studio yang kondisi pencahayaannya terkontrol, Oleh fotografer yang menggunakan Lensa manual (kebanyakan lensa manual hanya bias digunakan dengan mode manual), oleh mereka yang baru belajar fotografi agar lebih mengerti tentang exposure, Atau oleh mereka yang sudah sangat paham dengan exposure dan menggunakan mode manual seperti shortcut untuk memainkan nilai exposure
  19. Program (P)
    Menurut para Fotografer pada umumnya, Mode Program sudah mengcover 95% kebutuhan pengguna kamera. Mode ini seperti mode Auto juga sudah mengukur semua kebutuhan anda. Hanya saja flash tidak otomatis pop-up seperti di mode auto. Dan mode ini juga tidak sesuai untuk foto backlight seperti foto panggung.
  20. Shutter speed
    Shutter speed berfungsi untuk mengatur kecepatan kamera dalam mengambil gambar. Pada gambar 1 terlihat angka 1/30 itu artinya kecepatan mengambil gambarnya 1 per 30 detik (1/30 detik ). Jika kecepatan mengambil gambar semakin cepat maka cahaya yg masuk pada lensa semakin sedikit, dan hasil gambarnya akan menjadi semakin gelap. Shutter speed cepat biasanya digunakan untuk mengambil gambar objek yg bergerak (orang ber-olah raga). Contoh Shutter speed cepat : 1/100 atau lebih. Jika semakin lambat shutter speednya maka, cahaya yg masuk juga semakin banyak, dan hasil gambarnya juga akan semakin cerah. Shutter speed lambat ( slow shutter speed ) biasanya digunakan untuk mengambil gambar pada malam hari yg cahayanya sedikit. Ada satu catatan jika ingin mengambil gambar Slow shutter speed : kamera tidak boleh goyang (shake) karena pengambilan fotonya lama maka kamera harus dalam keadaan tidak bergerak karena jika goyang akan menghasilkan foto yg tidak di inginkan. Biasanya mengambil foto teknik ini menggunakan tripod atau tempat yg tidak mudah goyang, contoh : kursi, meja dan sebagainya. Contoh shutter lambat : 2 detik ( 2″ ) atau lebih.
  21. Diafragma.
    Diafragma dari sebuah lensa adalah diameter bukan lensa dan biasanya dikontrol oleh iris. Semakin besar diameter aperture, semakin banyak cahaya yang masuk kedalam lensa. Sama dengan mata kita, bila kita menyipitkan mata kita, otomatis keadaan sekitar akan menjadi gelap. Pada saat kita melihat matahari yang sangat terang, kita pasti menyipitkan mata kita, begitu juga dengan kamera.

  22. Aperture Priority (A)
    Mode ini juga dikenal dengan singkatan Av (Aperture Value Priority) pada sebagian kamera. Mode ini memberikan keleluasaan pada fotografer untuk mengubah nilai Aperture dengan menggeser dial/ scroll. Mode ini banyak diandalkan fotografer karena dapat dengan cepat mengubah DOF sesuai keinginan fotografer. Bila ingin semua detail terlihat tajam, tinggal mengubah aperture menjadi F 8 atau F 11. Bila ingin bakcground subjek terlihat blur, tinggal mengubah aperture menjadi F 2,8 atau F 1,8.
  23. ISO speed.
    ISO adalah ukuran tingkat sensifitas sensor kamera terhadap cahaya. Semakin tinggi setting ISO kita maka semakin sensitive sensor terhada cahaya, san semakin terang hasil fotonya. Semakin rendah ISO, maka semakin gelap fotonya. Tetapi jika kita menggunakan ISO yg terlalu tinggi akan menghasilkan noise (bintik-bintik) pada hasil foto kita.
  24. Exposure
    Exposure adalah istilah dalam fotografi yang mengacu kepada banyaknya cahaya yang jatuh ke medium (film atau sensor gambar) dalam proses pengambilan foto. Untuk membantu fotografer mendapat setting paling tepat untuk Exposure, digunakan lightmeter. Lightmeter, yang biasanya sudah ada di dalam kamera, akan mengukur intensitas cahaya yang masuk ke dalam kamera. Sehingga didapat Exposure normal.
  25. White Balance.
    White balance adalah aspek penting dalam dunia fotografi dan berpengaruh pada hasil akhir foto. White balance berpengaruh terhadap warna foto. Neon dan bohlam memiliki “temperatur warna” yang berbeda. Cahaya yang kekuningan (bohlam) disebut hangat sementara cahaya yang kebiruan (neon) disebut dingin. Tujuan setting white balance adalah memerintahkan kamera agar mengenali temperatur sumber cahaya yang ada. Supaya yang putih terlihat putih, merah terlihat merah dan hijau terlihat hijau, atau dengan kata lain agar kamera merekam warna obyek secara akurat dalam kondisi pencahaayan apapun.
    White Balance Preset:
  • Auto – kamera akan menebak temperatur warna berdasar program yang ditanam dari pembuat kamera. Anda bisa menggunakannya pada kebanyakan situasi, namun tidak disetiap situasi (misal: memotret saat sunset/sunrise)
  • Tungsten – disimbolkan dengan ikon bohlam. Karena itu cocok digunakan saat anda memotret di ruangan dengan sumber cahaya bohlam.
  • Fluorescent – disimbolkan dengan ikon lampu neon, gunakan saat memotret di ruangan dengan pencahayaan lampu neon.
  • Daylight – biasanya dengan simbol matahari, gunakan saat berada di bawah sinar matahari
  • Cloudy – disimbolkan dengan awan, gunakan saat memotret di cuaca mendung
  • Flash – simbolnya kilat, jika anda menggunakan lampu flash (strobe) gunakan preset ini.
  • Shade – biasanya simbolnya rumah atau pohon, gunakan saat memotret dalam rumah (siang hari) atau anda berada di daerah bayangan – bukan sinar matahri langsung.
Cara Setting White Balance Secara Manual :
Beberapa kamera, terutama SLR dan prosumer, menyediakan fasilitas setting white balance manual. Setting manual adalah cara paling akurat jika kita bingung dengan temperatur warna sumber cahaya kita. Ini biasanya terjadi dalam pemotretan dengan sumber pencahayaan yang lebih kompleks (lebih dari satu jenis temperatur warna). Kita bisa memanfaatkan kertas putih untuk tujuan ini. Cara yang lebih mudah dan akurat adalah dengan menggunakan aksesoris tambahan yang bernama expodisc atau kenko, harganya berkisar dari Rp. 800 ribu s/d Rp. 1,5 Juta. Anda bisa membeli- nya di toko-toko kamera besar.
  1. Lensa Fokus.
    dengan menggunakan lensa ini kamu dapat memfokuskan benda (object) ataupun latar belakang (background). tentunya jika ingin menggunakan fungsi lensa ini sesuka ati tentunya anda harus mengubah mode di lensanya dari AF (auto fokus) menjadi MF (manual fokus).
  2. Scene
    Mode scene merupakan kombinasi dari berbagai setting pada kamera seperti setting ISO, Aperture, Speed, Color Balance, pengaturan RGB, mode drive (single/ continous shoot), dll. Contoh scene mode adalah Mode Landscape, Portrait, Macro, Sunset, Night, dll.









    Macam-macam lensa pada DSLR
    1. Lensa Standar, umumnya lensa ini berukuran 50mm. Lensa ini digunakan untuk memperoleh hasil yang natural.

    2. Lensa Tele, umumnya lensa ini berukuran 70 mm ke atas. Lensa ini digunakan untuk mengambil jarak jauh. Prinsipnya adalah memperbesar objek dari ukuran yang sebenarnya, sehingga terlihat tampak lebih dekat dengan sudut yang dihasilkan lebih sempit.


    3. Lensa Wide Angle, dikenal dengan istilah lensa sudut lebar, yaitu jenis lensa yang digunakan untuk pengambilan gambar yang memerlukan sudut pandang yang lebar. Cara kerja lensa ini membuat objek menjadin lebih kecil dari sebenarnya, sehingga dapat mengambil gambar lebih luas dan tampak seperti jauh. Biasanya lensa ini berukuran pendek 17 mm, 24 mm, 28 mm, dan 35 mm. Lensa ini adalah kebalikan dari lensa Zoom.

    4. Lensa Zoom, adalah perpaduan dari lensa Standar, lensa Tele, dan lensa Wide Angle. Lensa ini mempunyai ukuran yang bermacam- macam, misalnya 80-200 mm, 80-300 mm, dan sebagainya. Dengan jangkauan (Range) ukuran lensa tersebut, penggunaannya dapat disesuaikan dengan kebutuhan sudut yang akan diambil, dengan memutar / menyesuaikan ukuran lensa tersebut.


    5. Lensa Makro, digunakan untuk mengambil objek yang berukuran kecil, dengan pengambilan fokus hanya pada objek tersebut, sehingga akan terlihat detailnya dengan latar belakang (Background) objek akan tampak buram (Blur). Ukuran lensa ini bermacam-macam, seperti 28-80 mm, 35-70 mm, dan sebagainya.

    6. Lensa Fiesheye, lensa fisheye biasa disebut dengan lensa mata ikan, sudut yang dihasilkan dari lensa ini menjadi sangat luas, atau sekitar 180 derajat bila diukur dari ujung ke ujung. Efek yang dihasilkan adalah efek lengkung pada gambar. Ukuran dari lensa ini bermacam-macam, yaitu 8-10 mm untuk gambar lingkaran dan 15 -16 mm untuk gambar penuh (Full frame)
Kali Ini saya akan mempostingkann tentang apa saja alat bantu photography kepada anda para pembaca... checklist out !

Dalam pemotretan, selain menggunakan kamera dengan segala fasilitasnya, ada kalanya kita memerlukan alat pendukung untuk memaksimalkan hasil pemotretan kita. Alat pendukung ini sangat berguna untuk membantu kita dalam setiap pemotretan dan penggunaan alat bantu fotografi tergantung pada kebutuhan kita. Penggunaan alat bantu dapat mempengaruhi hasil pemotretan yang akan kita peroleh. Semuanya tergantung pada sejauh mana kreatifitas kita dalam menciptakan karya fotografi dan seperti apa foto yang kita inginkan. Ada 3 jenis alat bantu fotografi yang harus kita kenali, yaitu:

•Stop Motion (juga dikenal sebagai Stop Aksi)
Adalah teknik animasi untuk membuat objek yang dimanipulasi secara fisik bergerak sendiri.  Objek bergerak sedikit demi sedikit lalu difoto manjadi frame individual,serangkaian frame menciptakan ilusi gerak yang dijalankan sebagai urutan kontinyu. Clay sering digunakan dalam stop motion untuk kemudahan reposisi.  Gerakan animasi menggunakan tanah liat disebut animasi tanah liat,Animasi stop motion memiliki sejarah panjang dalam film.  Sering digunakan untuk menunjukkan benda bergerak seolah-olah dengan sihir.Contoh pertama dari teknik stop motion dibuat oleh Albert E. Smith dan J.  Stuart Blackton Humpty Dumpty The Circus (1898),

Jenis Animasi Stopmotion

Tanah Liat (Clay)

•Sering disingkat claymation, ini adalah jenis animasi stop-motion di mana masing-masing bagian animasi, baik objek karakter atau latar belakang, menggunakan "deformasi bentuk “ dengan bahan elastis seperti tanah liat.•Secara teknis, animasi tanah liat dimulai pada waktu singkat setelah penemuan zat mirip tanah liat yang disebut plastisin. Plastisin diciptakan pada tahun 1897, dan salah satu film pertama yang menggunakan bahan itu pada tahun 1902 dengan menggunakan tanah liat untuk boneka petir.•Dan menjadi langkah pertama untuk animasi tanah liat, tapi enam tahun kemudian barulah muncul sebuah film animasi yang benar benar menggunakan boneka tanah liat. Yakni  ketika film “A Sculptor's Welsh Rarebit Nightmare”  dirilis pada bulan Februari 1908Teknik tanahliat setelah itu sangat populer selama hampir 70 tahun,Tidak sampai pertengahan hingga akhir '80 an ' teknik ini mulai berubah menjadi fenomena skala besar seperti sekarang ini.Salah satu karya terbaik dan berkesan yang pernah terjadi dalam animasi tanah liat adalah karya Art Pokey tentang Gumby. Dia adalah salah satu superstar pertama film yang terbuat dari tanah liat. Dia adalah legenda sejati yang terus bereinkarnasi dan berkembang. Dia telah menjadi sebagian besar sejarah animasi tanah liat.

 (Guntingan) Cutout

 Animasi cutout adalah teknik yang dibentuk dengan menggerakkan potongan lembaran 2-dimensi.Animasi ini dibuat dengan menggunakan karakter datar, alat peraga dan latar belakang dari bahan seperti kertas, kartu, kain yang kaku, benda-benda mati, kain atau bahkan foto.Hal ini sangat mirip dengan papan datar,Sebuah lembaran yang terbuat dari papan dengan satu set dipotong (cut-out) dalam berbagai bentukSecara bertahap mereka digeser di sekitar lokasi untuk membuat pertunjukanSaat ini, gaya animasi cutout sering diproduksi dengan menggunakan komputer, dengan gambar scan atau grafis vektor dengan bahan yang dipotong.•Animasi potongan, tentu saja memiliki keterbatasan. Karena potongan-potongan yang datar, mereka harus bekerja di atau atas dan ke bawah layar dalam bidang datar.Anda hanya tidak bisa menjalankan boneka guntingan menuju kamera dalam kaitannya dengan tanah kembali tetap atau membuatnya turn dalam tiga dimensi. Namun selalu mungkin untuk merancang sebuah solusi inventif untuk setiap skenario cerita masing-masing.Sebagai contoh, karakter dapat dibuat untuk berjalan di atas bukit menghilang di balik itu, kemudian muncul kembali sebagai tokoh potongan yang lebih kecil mendaki bukit yang lebih jauh.Keterbatasan ini benar-benar dapat menyebabkan solusi visual gaya jadi mencolok.

Gambar (Grafis)


•Animasi grafis adalah variasi dari stopmotion yang lebih konseptual daripada animasi cel tradisional bidang datar dan animasi kertas gambar (cutout).Tapi secara teknis ia termasuk stop motion yang dibuat dengan foto (secara keseluruhan atau sebagian).Animasi grafis dapat dilakukan dengan kamera hanya panning ke atas dan ke bawah dan / atau difoto secara individu, satu per satu. •Sebuah variasi sederhana animasi grafis disebut juga animasi manipulasi langsung yang melibatkan perubahan frame-by-frame (atau penambahan) gambar grafis tunggal,Proses stop motion sampai hanya menghidupkan serangkaian gambar yang kebanyakan orang mengasosiasikan dengan istilah animasi generik.

Pixilation

•Pixilation adalah teknik stop motion di mana yang digunakan adalah aktor hidup sebagai subjek frame-by-frame.faktor tersebut berpose berulang kali untuk satu atau lebih frame yang diambil (foto) dan bergerak sedikit demi sedikit ke frame berikutnya. •Aktor ini menjadi semacam wayang hidup gerak berhenti dan bergerak.Teknik ini sering digunakan sebagai cara untuk menggabungkanr aktor hidup dengan orang-orang dalam sebuah film animasi, seperti dalam The Adventures Secret Of Tom Thumb oleh Brothers BOLEX, yang menggunakan teknik ini untuk membuat efek yang menarik atau menakutkan.Karya pertama yang diketahui menggunakan teknik pixilation adalah Emile Courtet's1911 pada film Jobard ne peut pas voir les femmes travailler (Jobard cannot see the women working

Boneka Wayang (puppet)


•Animasi boneka biasanya melibatkan tokoh boneka seperti wayang berinteraksi satu sama lain dalam lingkungan yang dibentuk.Boneka wayang umumnya memiliki tulang rangka untuk menjaga mereka tetap dan mantap serta menghambat mereka agar selalu bergerak pada sendi tertentu. •Wayang digunakan dan dipotret setiap kali posisi mereka berubah sedikit demi sedikit untuk membuat gerakan.Dalam animasi ini kita memberikan kehidupan kepada benda mati dan membuat mereka terlihat seperti hidup.•Contoh: The Tale of the Fox , film-film Jiří Trnka The Nightmare Before Christmas , Chicken Robot.

 Bayangan (silhouette)

Animasi guntingan yang dijadikan serangkaian bayangan (hitam) gambar gelap, dan disebut sebagai animasi siluet.Teknik ini dipelopori oleh animator Lotte German Reiniger.Fitur film animasi ini yang panjang adalah The Adventures of Prince Achmed (1926).Sekarang, animasi siluet kadang digunakan sebagai karya seni, kecuali untuk adegan dramatis atau komedi singkat dalam sedikit film animasi cutout, seperti dalam sebuah episode South Park .Namun, ada beberapa film lengkap yang menggunakan teknik ini yang telah dibuat oleh animator di bawah Dewan Film Nasional Canadian banner.

PERMASALAHAN DI KALANGAN REMAJA KHUSUSNYA
DALAM MEROKOK
Makalah ini ditujukan untuk memenuhi salah satu tugas BK






Disusun oleh :
Kelompok         :
Anggota            :           Wahyu Ramadan
                                      Wadi Amin Nuryaman
                                      Aprinda R.M
                                      Dini Fajriani
                                     


SMK NEGERI 2 GARUT
Tahun ajaran 2014-2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan kasihNya, atas anugerah hidup dan kesehatan yang telah kami terima, serta petunjukNya sehingga memberikan kemampuan dan kemudahan bagi kami dalam penyusunan makalah ini.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang rokok,bahaya merokok yang kami sajikan dari berbagai sumber. Makalah ini di susun oleh penyusun dengan berbagai rintangan,baik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Tuhan akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.
Makalah ini memuat tentang Permasalahan di kalangan remaja khususnya merokok. Semoga Karya ilmiah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca .Walaupun makalah ini mungkin kurang sempurna tapi juga memiliki detail yang cukup jelas bagi pembaca. Penyusun mohon untuk saran dan kritiknya. Terima kasih. Terima kasih.













Daftar Isi
Halaman judul……………………………………………..............................................       i
Kata Pengantar………………………………………………….............................……      ii
Daftar isi………………………………………………..............................……...…….       iii
Bab 1 Pendahuluan
1.1  Latar belakang………………………………..................................………...     1
1.2  Rumusan masalah…………………………….............……………………...     2
1.3  Tujuan……………………………….........................................................…      2
Bab 2 Pembahasan
2.1  Sejarah rokok..........………………………………………......……………..      3
2.2  Kandungan rokok ............................................................................................    4
2.3  Dampak rokok .................................................................................................    6
2.4  Contoh kenakalan remaja dalam merokok......................................................      7
2.5  Penyebab remaja merokok .............................................................................      8
2.6  Upaya pencegahan...........................................................................................     9
Bab 3 Penutup
3.1 Kesimpulan ....................................................................................................      10
            3.2 Saran...............................................................................................................      10
Daftar Pustaka………...............................................................………………………...      11