Aprinda Rizky Ma'rufi

" Ia adalah lagu, musik yang kuputar selalu, nada yang mendayu, dentingan piano yang membuat candu. Aku panggil ia dengan sebutan “Kamu”. "
Ikuti Aku


Untuk Wanita Muda yang ingin Dinikahi secepatnya dan yang masih bersikukuh untuk menjadi wanita karir ingatkah kalian akan peran kalian ? tahukah kalian sebenarnya kalian diciptakan untuk apakah ? peran Mulia apa yang Allah berikan ? sudahkah kalian mempersiapkan diri untuk Peran Mulia ini ?
Jika tidak mari kita mengingat bersama
1. hal yang pertama harus kalian ingat adalah kalian diciptakan agar menjadi seorang Istri, sedikit penjelasan tentang itu istri berperan sebagai penenang hati kami kaum Laki-laki, saat kami sedih--kalianlah yang menenangkan, saat kami sedang kesulitan--kalian yang membantu, saat kami terpuruk-- kalianlah yang menyemangati kami. namun bagaimanakah jadinya jika saat kami sedih,sulit,dan terpuruk kalian tidak ada dirumah ? hasilnya adalah perpecahan keluarga. maka ingatlah kalian ketika Rasulullah sedang dalam ketakutan dan kesedihan terhadap Wahyu yang akan ia terima, siapakah yang Menenangkan Beliau ? Khadijah. Khadijah berkata : Demi Allah, Allah tidak akan menghinakanmu selama-lamanya. Karena sungguh engkau suka menyambung silaturahmi, menanggung kebutuhan orang yang lemah, menutup kebutuhan orang yang tidak punya, menjamu dan memuliakan tamu dan engkau menolong setiap upaya menegakkan kebenaran.” (HR. Muttafaqun ‘alaih) Tidak ada yang diinginkan bagi seorang laki-laki melainkan seorang wanita yang dapat menerimanya apa adanya, percaya dan yakin kepadanya dan selalu membantunya ketika sulitnya.ingat kami butuh kalian saat kami sedang kesulitan, kami menginginkan kalian dirumah saat kami sedang kelelahan membanting tulang seharian. sebenarnya kami tak memerlukan kalian membantu mencari nafkah, sebab Allah menjadikan itu peran kami, biarlah kami yang bertanggung jawab atas nafkah keluarga. janganlah terpengaruh dunia saat ini, janganlah kalian ego akan kesetaraan gender, sebab Allah telah memberikan Laki-laki dan Wanita tugasnya masing masing.
2. Ingatlah peran kalian sebagai Ibu. sungguh peran ini adalah peran yang tak kalah mulianya disisi Allah.“Wahai Rasulullah, siapakah orang yang paling berhak untuk kuperlakukan dengan baik?” Beliau berkata, “Ibumu.” Laki-laki itu kembali bertanya, “Kemudian siapa?”, tanya laki-laki itu. “Ibumu”. Laki-laki itu bertanya lagi, “Kemudian siapa?”, tanya laki-laki itu. “Ibumu”, “Kemudian siapa?” tanyanya lagi. “Kemudian ayahmu”, jawab beliau.” (HR. Al-Bukhari no. 5971 dan Muslim no. 6447). kata ibu bukanlah kata yang tak bermakna, tetapi mempunyai banyak makna didalamnya. sebab dari hadist ini kita tahu bahwa yang mempunyai hak paling banyak atas anaknya adalah ibunya, terutama bagi Laki-laki. Wanita sebagai ibu adalah Sekolah pertama bagi anak-anaknya maka jangan salahkan seseorang yang lain jika nanti anak kalian tak taat kepada Allah, atau menjadi anak yang nakal. sebab itu tergantung pada Ibunya mengajarkannya, dan seberapa banyak waktu seorang Ibu untuk anaknya. maka sekali lagi janganlah ego untuk mencari perkerjaan, sebab itu bukanlah kewajiban kalian. Kewajiban kalian adalah sebagai seorang Ibu, yang menyayangi Mengasihi dan Mengajari anak kalian.
coba bayangkan mengapa dunia saat ini mempunyai generasi muda penerus yang hancur, tawuran sana sini, pergaulan bebas sana sini, kekinian yang menjerumuskan disana dan disini. itu disebabkan karena sistem peran dalam keluarga yang tak bejalan dengan baik. seorang istri yang seharusnya ada dirumah untuk menyenangkan suaminya, malah kerja dan jarang waktu ada dirumah. akibatnya banyak perselingkuhan di lingkungan kerja entah antara laki-laki yang telah beristri atau wanita yang telah bersuami, akhirnya perceraian yang ada. juga dari jarangnya ada wanita dirumah, anaknya terlantar tak memiliki perhatian dan pengajaran lebih dari Ibunya sendiri, akhirnya anak tersebut menjadi liar dan tak terkendali.
bukan untuk menyalahkan wanita, dan tidak menyalahkan wanita untuk memperoleh ilmu setinggi-tingginya, tetapi kalian Wanita, ingatlah akan peran dan kewajiban yang telah Allah Berikan kepada kalian, Peran yang Mulia dan Sangat Penting untuk kemajuan bangsa dan Agama Allah, yaitu peran menjadi seorang Istri dan Ibu. Generasi Penerus ada ditangan kalian.
Ibu Kartini salah satu pejuang emansipasipun tidak melupakan tugasnya menjadi seorang Istri dan Ibu. maka ini adalah salah kaum fenimisme yang menyebarkan ajaran agar peran wanita setara dengan laki-laki