kelam, seburuk inikan perasaan yang dipendam, sesakit inikah musik yang diredam, tak bisa dikeluarkan hanya bisa bergumam.
akulah penyorak rasa melalui gurindam, menyayat kan tulisan melalui kertas hitam, mencoba menusukan panah asmara dalam-dalam, namun yang kudapat hanya balasan muka masam dan muram.
rajam, sudah siksa saja aku sampai lebam, aku akan diam.
sayangnya, kau hanya fatamorgana pantai batam, sekilas kulihat tak mengancam, nyatanya kau tikam aku dengan kejam, kau bunuh aku dengan dendam. yang tersisa hanya ruam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar