Aprinda Rizky Ma'rufi

" Ia adalah lagu, musik yang kuputar selalu, nada yang mendayu, dentingan piano yang membuat candu. Aku panggil ia dengan sebutan “Kamu”. "
Ikuti Aku

Puisi : April, Coba Pikirkan Kembali



By  Aprinda     November 28, 2016    Label: 




Coba tanyakan sekali lagi pada hatimu, 
apakah benar kau menginginkan ini, 
aku hanya tak mengerti seberapa banyak kau memikirkan ini, 
bukannya aku tak ingin jika begini, hanya saja rasanya seperti tertusuk ribuan pedang di hati, 
dan menyisakan tanda Tanya dalam mimpi, 
sehingga roh ku tak tahu kemana ia harus pergi. 

Mengambang kesana kemari, 
melewati bekas luka pedih yang kau beri, 
roh ku tak mengerti kemana ia harus pulang, 
karena kurasa ia ta tak sempurna untuk kembali terbang.

Jika ingin pergi mengapa menyisakan banyak Tanya dalam hati, 
mengapa harus banyak sekali yang kau benci, 
padahal aku hanya melakukan kesalahan yang tak ku sengajai. 

Mengapa menghindar seperti mereka yang sebelumnya, 
walaupun kutahu memang sebelumnya aku yang bersalah. 
Tapi satu hal, apakah salah jika ku mencinta, 
membenci jika ku khawatir tentang dirimu yang pergi entah ke hati yang mana, 
apakah salah jika ku mencinta, mendo’akanmu dengan segenap jiwa.

Maka sebelum kau benar-benar pergi, 
apakah ada aku didalamnya, 
karena jika memang tak ada , 
mengapa aku dihatimu tak mau untuk kembali, 
jika ia telah diusir dari tempat nyamannya selama ini. 
Apakah kau mengekangnya ? atau aku yang mengekangmu ?.

Memangnya mengapa jika saling berharap tanpa ada arusnya, 
memangnya salah jika langit – langit mengharapkan menjadi langit yang aslinya. 
Karena menjaga bumi adalah keinginan dari sang langit, 
meneteskan hujannya untuk menghidupi bumi, 
memberikan cahayanya untuk menerangi bumi.

Aku tahu kisah kita tak lama, 
dan aku bukanlah kisah yang bahagia, 
juga bukan seseorang yang sempurna, 
tapi ingat aku selalu berusaha, 
melindungi dengan hati dan do’a, 
mengirimkan setengah ruhku disetiap sepertiga malam-Nya.

Ingatkah Tangan siapa yang selalu memegang saat kau rapuh, 
pundak siapa yang selalu ada saat kau membutuhkan sandaran, 
aku yakin hanya aku walau itu berlebihan caranya, 
tapi aku hanya berusaha.

Atmosfer pilu yang membakar seluruh kehidupan disekitarnya ini bagaikan meteor yang berputar, 
rapuh, serta jatuh dengan kencang menghempas bumi dipikiran ini. 
Mungkin memang jika kau harus kembali ke tempat asalmu di langit sana, 
aku takan pernah lupa jika malaikat ini pernah singgah di bumi hati.

Maka janganlah kau paksakan untuk melupakan menghilangkannya dari hatimu, 
karena jika perasaan dipaksakan ia akan memberontak untuk tetap tinggal disitu. 
Dan jangan pula kau paksakan untuk menghindar, 
jika kau tahu ia melekat erat dalam urat nadi disekitar hati dan pikiranmu.

About Aprinda

Seeorang manusia biasa yang terkadang dianggap sebelah mata. bagaimanapun kata mereka, saya tetap bersyukur adanya, karena saya diciptakan oleh Allah Sang Pencipta Yang Maha Sempurna.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar