kau pernah singgah teduh di bawahku, mengutarakan perasaan sedih dan pilu, aku mendengar dan ku teduhkan dirimu, namun kau pergi tanpa ada tanda pamit santun kepadaku..
tapi aku berterima kasih atas itu, kemudian tak mengizinkan siapapun untung menempati tempat itu, sebab walau sekejap itu berharga bagiku, karena belum pernah yang seindah dirimu..
memang ku hanyalah sebuah pohon yang menunggu di hempas hujan dan badai, tak merasakan sakit saat perlahan ditebas oleh sang angin yang berdawai, yang ku ingat hanyalah meneduh nyamankan dirimu, tanpa berharap kau membalas menyirami air untukku..
tapi jika tubuhku kering dan mulai gugur, maafkan aku jika aku kan membuatmu mundur, takut jika dahanku menimpamu yang sedang tidur, maka dari itu aku menahan agar ia tetap tak kendur...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar