Aprinda Rizky Ma'rufi

" Ia adalah lagu, musik yang kuputar selalu, nada yang mendayu, dentingan piano yang membuat candu. Aku panggil ia dengan sebutan “Kamu”. "
Ikuti Aku

Puisi : Tak Percaya



By  Aprinda     Desember 05, 2016    Label: 



Demi matahari yang telah tenggelam hari ini, sungguh berat jika sudah seperti begini, berpikir negatif walau tak maksud hati, dan hati tak bisa di kompromi.
Demi bintang yang tertutup gelap awan, tak ada yang lebih sakit jika harus melakukan, dipaksa keadaan untuk melupakan, karena harus ada kekecewaan.
Lelah hari tak terasa lagi, karena terbangun melihat sesuatu yang tak diingini, sesuatu yang telah dipercayai, kini mengecewakan hati dan melukai.
Tak ada yang bisa dipegang dari alasannya, awalnya meyakinkan karena sudah mengikhlaskan, tapi semua lenyap tak bersisa, hanya karena ia melanggar kata yang ia tak sadarkan.
Hati yang sudah percaya, kini hancur tak bersisa, yang ada hanyalah kecewa, kepada setiap alasannya.
Wanita.
Tak ada yang bisa dipercaya, mereka berkata tapi hati tak seiya.
Namun hanya satu yang kupercaya, seseorang yang kalian sebut Mama, sebab ia berbohong demi kebaikan kita, bukan demi kebebasannya semata.
Aku tak mengenal wanita, yang katanya Pencipta-ku Tinggikan derajatnya, tapi kebanyakan dari mereka merendahkan dirinya, dengan egonya, hanya karena ingin ada kebebasan dalam hidupnya.
Lantas untuk apa aku menjaganya, jika ia tidak ingin dijaga, lantas untuk apa menuntunnya, jika ia menepiskan tangannya. Tak ada yang bisa dikira, apa maunya…
Lantas untuk apa kita mencoba, jika ia menyuruh untuk berhenti saja, lantas untuk apa bertahan, jika ia mengusir tanpa kata sopan. Tak ada yang bisa dikira, apa maunya…
Sungguh Maaf Wahai Sang Pencipta, Maafkan pula Wahai Sang Penerang Jiwa, bukannya aku tak percaya, hanya saja… aku belum menemukan wanita yang kalian bicarakan adanya.
Aku Rindu Sosok seperti Zulaikha, dan Fatimah Azzahra… masih ada kah wanita seperti mereka… jika ada, akan ku perjuangkan walau aku harus menunggu seribu tahun lamanya, walau harus tertusuk pedang didada, walau harus berjalan mempertaruhkan nyawa. Hanya untuk menemuinya.
Aku ingin memperjuangkannya, menjaganya. Tapi siapa ? Aku tak ingin mencari dia yang sempurna tapi mencari Siapa yang bisa membuatku percaya, yang bisa membuatku sempurna.

About Aprinda

Seeorang manusia biasa yang terkadang dianggap sebelah mata. bagaimanapun kata mereka, saya tetap bersyukur adanya, karena saya diciptakan oleh Allah Sang Pencipta Yang Maha Sempurna.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar