Aprinda Rizky Ma'rufi

" Ia adalah lagu, musik yang kuputar selalu, nada yang mendayu, dentingan piano yang membuat candu. Aku panggil ia dengan sebutan “Kamu”. "
Ikuti Aku

Puisi : Setengah Surgaku



By  Aprinda     Desember 18, 2016    Label: 

teruntuk wanita yang ingin disempurnakan imannya, 
ini hanyalah kata yang berantakan adanya,
 yang berserakan saat aku memandang seseorang yang tak mementingkan kecantikannya, tetapi Imannya, 
yang tak memperhatikan penampilannya tetapi kesuciannya dan ia kusebut surga. 

maka jadilah seperti ia, jadilah Wanita yang memaksaku dan seseorang untuk berkata 
"setiap aku memandangnya aku merasa ada cahaya yang menyinari tubuh dan wajahnya, 
cahaya yang begitu terangmenembus jendela duniaku, 
mengalahkan kepekatan masa laluku, 
indah cahayanya memaksa tubuhku merasakan mati, 
sekaligus merasakan kehidupan abadi. 

sebab dia Ciptaan-Nya yang sesungguhnya, 
yang dilindungi langsung oleh Sang Maha Penjaga, 
dijaga dihindari dan tak tersentuh dari keburukan alam dunia, 
sebab itu ia teramat indah nyatanya.

dan saat aku memandangnya aku merasa menjadi seseorang yang paling diberkahi dialam dunia, 
walau hanya memandangnya dari layar kaca, 
auranya menembus layar dan terlepas menghilangkan sesaknya kamar, 
menghancurkan kepedihan masalah saat ku merasa salah.

 sebab ia mendapatkan setengah dari sejuknya surga, 
yang selalu mengingatkan ku kepada Sang Penguasa saat aku didekatnya. 
bukanlah dia bidadari surga itu, namun ialah surga, 
surga yang menuntunku menuju setengah surga lainnya. 

indah lembut tutur katanya, 
memaksa aku mendapatkannya,tapi apalah daya, 
setiap aku ingin memilikinya aku merasa sangat hina, 
dan berpikir bahwa ia pantas mendapatkan yang lebih sempurna, 
yang lebih menginginkan ridha-Nya saat pertama melihatnya, 
bukannya aku tak menginginkannyadan ridha-Nya, 
hanyasaja.. ia lebih pantas jika dimiliki oleh seseorang lainnya, 

maka akan kucarikan seseorang yang pantas untuk bersanding dengannya... 
aku rela. aku hanya merasa setiap aku ingin memilikinya,
aku harus lebih menginginkan untuk melepasnya, 
dan lebih terpaku untuk menjaganya, 
memberikan yang terbaik untuknya dan bukan menyentuhnya. 

sebab ialah perhiasan terindah dialamku,
 perhiasan yang diceritakan Pemimpinku dimasa lalu, 
perhiasan termahal yang pernah ada. 
perhiasan yang tak akan pernah diragukan kesucian dan keindahannya." dalam hati yang hina."

About Aprinda

Seeorang manusia biasa yang terkadang dianggap sebelah mata. bagaimanapun kata mereka, saya tetap bersyukur adanya, karena saya diciptakan oleh Allah Sang Pencipta Yang Maha Sempurna.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar