Bicara tentang Bhineka Tunggal Ika, mungkin tidak asing bagi
kita semua. Ya, kita telah mendengar ini dan mungkin kebanyakan dari kita telah
mempelajari kata “Bhineka Tunggal Ika” sejak Sekolah Dasar dahulu. Bhineka
Tunggal Ika terdiri dari 3 Kata yaitu, “Bhineka”-“Tunggal”-dan “Ika” yang
berasal dari bahasa Sansekerta, dan memiliki arti Berbeda-beda Tetapi Tetap
Satu Jua. Sebagai yang sudah kita ketahui, Bhineka Tunggal Ika sendiri adalah Semboyan
Negara, mengapa ? karena ini memiliki makna yang sesuai dengan keadaan
di-Indonesia, yakni terdiri dari Berbagai Macam Pulau, Berbagai macam bahasa,
berbagai macam kebudayaan, agama, serta suku bangsa.
Dijadikannya Bhineka Tunggal Ika sebagai semboyan Negara ini
karena istilah ini diyakini sebagai do’a dan tujuan yang diharapkan akan selalu
diingat oleh setiap warga Indonesia. Namun pada nyatanya, akhir-akhir ini kita
sering melihat keadaan Indonesia “seakan” terpecah belah karena suatu
perbedaan, contohnya Agama dan Suku.
Keadaan tersebut sungguh sangat memiriskan sekali, apalagi
bagi kita yang mencita-citakan bahwa bangsa Indonesia seharusnya hidup dalam
kedamaian dan saling menghormati satu sama lainya, walaupun terdapat banyak
perbedaan diantara masyarakatnya. Seakan bangsa ini lupa, pada zaman perjuangan
dahulu, pahlawan-pahlawan telah rela mati demi memperjuangkan persatuan
Indonesia seutuhnya. Tidakkah kita ingat bahwa pahlawan-pahlawan tersebut pun
memiliki banyak perbedaan sebagaimana kita saat ini, namun bedanya mereka
memiliki keyakinan yang kuat, dan yang terpenting mereka memiliki tujuan yang
sama yaitu, bersama berjuang demi mempersatukan bangsa Indonesia mulai dari
sabang sampai merauke, mulai dari barat sampai timur, mulai dari utara sampai
kebarat.
Bhineka Tunggal Ika Doc : Google.com |
Masyarakat saat ini seakan melupakan itu semua. Hanya demi
kepentingan pribadi, hanya demi kepentingan politik atau partai tersendiri,
mereka melupakan semboyan Negara ini, Bhineka Tunggal Ika. Sebagaimana yang
kita tahu bahwa selain Bhineka Tunggal Ika sebagai Semboyan Negara, ada pula
Pancasila sebagai Ideologi utama Bangsa Indonesia, Undang-Undang Dasar sebagai
landasan Konstitunsional Negara, dan NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia)
sebagai Bentuk Negara yang menjadi cita-cita bangsa ini sejak zaman penjajahan
dahulu.
Banyak mahasiswa atau Pelajar saat ini, yang lebih hafal
budaya Negara lain dari pada budaya sendiri. Mirisnya juga banyak pelajar
dimasa kini yang lebih hafal bahasa Negara lain ketimbang menghafal Pancasila,
Pembukaan UUD 1945, atau menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar.
Dari masalah-masalah tersebut, akhirnya Majelis Permusyawaratan
Rakyat membuat banyak kegiatan, salah satunya Sosialisasi kemasyrakat mengenai
pentingnya Persatuan NKRI, yang mana kegiatan ini diharapkan bisa kembali
meningkatkan nasionalisme kita untuk mewujudkan Persatuan NKRI.
doc : Nitizen Gathering bersama MPR RI |
Kegiatan Sosialisasi ini terbagi menjadi beberapa bagian,
yang pertama adalah sosialisasi Gathering atau diskusi santai bersama Blogger,
kegiatan gathering ini sejak tahun 2016 lalu telah dilaksanakan dibeberapa kota
diindonesia, contohnya di Solo, Makassar, Palembang, Jogja, Jakarta, dan
baru-baru ini di kota Bandung. MPR RI menyadari bahwa pentingnya peran para
blogger dalam penyebaran informasi tentang pentingnya persatuan Indonesia,
khusunya di dunia internet dan dunia social media.
Selain melakukan beberapa gathering kepada masyarakat dan
blogger, setiap tahunnya MPR RI juga sering mengadakan lomba-lomba bagi para
pelajar di seluruh Indonesia. Contohnya saja lomba menggambar dan mewarnai bagi
para pelajar sekolah dasar, dan lomba cerdas cermat bagi pelajar sekolah
menengah atas.
Dari beberapa lomba tersebut, yang menarik adalah lomba
menggambar dan mewarnai, dimana ada salah satu peserta yang menggambar lambng Negara
Indonesia yaitu Burung Garuda. Uniknya burung garuda ini memiliki sayap yang
hampir patah, tetapi anak tersebut seperti merajutnya dengan benang. Ini membuat
kita sadar dengan keadaan yang saat ini terjadi, karena dari gambar tersebut
memiliki arti bahwa walau keadaan diindonesia memang sedang kritis, namun anak
ini dengan semangatnya ingin merajut kembali Indonesia agar bisa terbang bebas
dan kembali menjadi Negara yang satu dengan Bhineka Tunggal Ika, Pancasila, UUD
1945, dan NKRI.
Senang bisa "belajar" bareng Apri terkait Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, dll di acara ini. Semoga ilmunya bisa kita serap dan share lagi ke yg lain ya...
BalasHapusAamiin terima kasih kak, senang juga bisa saling berbagi agar ilmu kita bisa lebih berkah :)
Hapus