Aprinda Rizky Ma'rufi

" Ia adalah lagu, musik yang kuputar selalu, nada yang mendayu, dentingan piano yang membuat candu. Aku panggil ia dengan sebutan “Kamu”. "
Ikuti Aku

Puisi : Laut Malam, Mimpi, Indah.



By  Aprinda     Mei 05, 2017    Label: 




Kukira perasaan itu telah hilang begitu saja, kukira perasaan itu telah lenyap tak bersisa, tapi ternyata aku salah, salah untuk memperkirakan semua.
Aku mengerti, mungkin untuk saat ini kamu tak memerlukanku untuk ada disisi, tak mengharapkan harimu untuk kuhiasi, tapi tak mengapa, aku masih saja sama.
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Di awal aku jatuh cinta, memang aku tak mengenalmu sebagaimana adanya, aku tak pernah dekat bahkan berbicara, karena itulah aku tak mengerti aku mencintaimu karena apa.
Aku ingat saat kita pertama jumpa, kau selalu membuatku terpesona, kau selalu membuatku dimabuk cinta, karena keindahanmu membuatku buta.
Aku ingat saat kita pertama jumpa, kau membuatku tak sadarkan diri, kau membuatku mengerti, bahwa aku memang tak sendiri, ada hal yang memang harus ku perjuangi, walau kaupun tak peduli.
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Aku berjuang, dan terus berjuang untuk bisa dekat denganmu sepertinya. Dia orang yang selalu membuatmu tertawa, dan dialah yang orang tuamu percaya.
Jika saja bisa ku balikan waktu, mungkin aku tak semenderita waktu itu, mungkin aku tak buta untuk cemburu, dan mungkin kau sudah jadi milikku. Sayangnya, itu hanya khayalku, yang terlalu mengharapkanmu, untuk hiasi hariku.
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Waktu demi waktu terus terulang, dan perasaan ini tak akan pernah hilang. Jika saja aku bisa bilang, bahwa aku mencintaimu, oh sayang.
Aku lelah, aku lelah karena perasaanku tak mau mengalah, aku lelah untuk bisa membuatmu mengerti bahwa aku siap untuk menjadi ayah, dan aku siap untuk memberi nafkah.
Tapi ah sudahlah, aku merasa aku harus menyerah. kau dan aku, hidup bersama, itu tak akan pernah. Walau aku masih mengharapkannya sebagai hadiah. Hadiah terindah yang dalam hidupku yang penuh dengan derita dan susah.
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Memang harus ku bunuh mati semua perasaan, walau aku tak sanggup melakukan. Memang harus ku paksakan, karena aku ingin melihatmu dilindungi kebahagiaan, hidup bersama dengan orang pilihan.
Telah lama kurasa perasaan itu menghilang, Hidup adalah sebuah pilihan, dan jalan yang aku pilih adalah melupakan, maka kupilih seseorang sebagai pasangan.
Aku dan dia saling mencinta, kami menjalani hari-hari bahagia, dan aku ingin menjaganya. Karena aku berjanji tak akan menyakitinya, dan aku berjanji untuk tetap setia.

Walaupun aku telah memilikinya, namun aku tak bisa menyembunyikan rasa, didalam hatiku masih terisa serpihan sepai rasa cinta, untukmu seseorang yang tak bisa kulupa.
Benar jika ada seseorang berkata, mungkin bibir bisa berkata bohong, namun hati tak akan serong, jika rasaku padamu telah kosong.
Ini terbukti, bahwa malam ini, aku benar-benar bermimpi, kau hadir kembali.
Yah, sudahlah. Aku tak akan pernah mengelak. Mencintaimu seperti mengundang sesak, sekeras apapun aku berteriak, mengatakan cintaku padamu sudah ku tolak, tapi nyatanya cinta ini masih saja berdetak, bergejolak, dan mengombak.
Jika suatu hari nanti, Allah kan beri waktu tuk katakan ini, aku akan berjanji, aku tak akan pernah lari, aku berjanji, tak ada yang lain disisi, dan aku berjanji, aku akan menjagamu sampai mati, walau harusku korbankan segalanya, aku rela. Demi kamu yang selalu saja menyelinap hadir dan memberi warna, demi kamu yang selalu ku cinta.
Kau bagai laut yang dimalam hari, gelapnya membuatku tak berani, ombaknya membuatku ingin lari, namun kaulah yang seharusnya aku perjuangi.
Wahai lautku yang dalam. Banyak hal yang tak bisa ku mengerti. Maka bantulah aku untuk mengenalmu lebih dalam lagi.
Wahai lautku yang berbahaya. Jangan kau tenggelamkan aku begitu saja, sebabku mempunyai alasan untuk membuatmu percaya.

Wahai lautku yang Indah, yang selalu membuatku terperangah,  tunjukan aku kemana aku harus melangkah, aku berjanji kan membawa hijrah, kejalan Sang Lillah. aku akan datang kerumah, kukatakan kepada Ayah, bahwa aku mengkhitbah, memberi nafkah, dan kusiap menjadi seorang ayah. Aku Bersumpah.

Wahai lautku yang Indah, yang Shalihah, dengarkan segala curah, bahwa Malam ini aku Bersumpah.

About Aprinda

Seeorang manusia biasa yang terkadang dianggap sebelah mata. bagaimanapun kata mereka, saya tetap bersyukur adanya, karena saya diciptakan oleh Allah Sang Pencipta Yang Maha Sempurna.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar